Febri Kukuh Santoso
Febri Kukuh Santoso
Web Developer Full Stack Developer Mobile Developer Dev Ops
Febri Kukuh Santoso

Blog

Panduan Praktis SSH dan Manajemen Sistem untuk Pengguna Linux dan Web Developer

Panduan Praktis SSH dan Manajemen Sistem untuk Pengguna Linux dan Web Developer

Bagi para pengguna Linux atau web developer yang sering berinteraksi dengan server melalui SSH atau mengelola akun hosting lewat cPanel, terkadang kita dihadapkan dengan berbagai persoalan teknis. Mulai dari SSH yang gagal terkoneksi, sampai ke pengelolaan kunci autentikasi dan monitoring inode. Berikut ini panduan praktis yang bisa membantu Anda mengelola itu semua dengan lancar.

  1. Masalah DNS? Coba Restart systemd-resolved

    Jika Anda mengalami kendala koneksi ke internet di Linux, bisa jadi penyebabnya adalah resolusi DNS yang bermasalah. Cobalah perintah berikut:

    sudo systemctl restart systemd-resolved
  2. Mengelola SSH Key untuk Git dan Server

    Salah satu praktik terbaik dalam menggunakan SSH, terutama saat bekerja dengan Git atau server, adalah memastikan kunci privat Anda sudah ditambahkan ke SSH agent.

    1. Mulai SSH agent (jika belum berjalan):
      eval `ssh-agent -s`
    2. Tambahkan kunci privat:
      ssh-add ~/.ssh/id_rsa_key
    3. Verifikasi apakah key sudah ditambahkan:
      ssh-add -l
    4. Uji koneksi ke Git server:
      ssh [email protected]
  3. Validasi SSH di cPanel

    Bagi Anda yang menggunakan hosting dengan cPanel, proses otentikasi SSH sedikit berbeda. Berikut ini langkah-langkah lengkapnya:

    1. Buka SSH Access di cPanel
    2. Generate kunci SSH dan simpan private key
    3. Authorize public key agar dapat digunakan
    4. Buka terminal dan masuk ke direktori penyimpanan key
    5. Ambil file private key (yang tanpa ekstensi)
    6. Di sisi client, buat file .pem
    7. Salin isi private key ke file .pem
    8. Ubah permission file agar lebih aman:
      chmod 600 [path/to/file.pem]
    9. Koneksi ke server menggunakan SSH:
      ssh -i [path/*.pem] -p 65002 [email protected]
  4. Cek Penggunaan Inode

    Masalah penyimpanan pada server tidak selalu disebabkan oleh kapasitas yang penuh, melainkan bisa karena jumlah inode (jumlah file) yang mencapai batas. Gunakan perintah berikut untuk mengecek penggunaan inode per folder:

    
    echo "Inode usage for: $(pwd)" 
    for d in `find -maxdepth 1 -type d |cut -d\/ -f2 |grep -xv . |sort`; do 
      c=$(find $d |wc -l) 
      printf "$c\t\t- $d\n" 
    done 
    printf "Total: \t\t$(find $(pwd) | wc -l)\n"
        

Dengan menguasai beberapa perintah dasar dan teknik di atas, Anda akan lebih siap menghadapi berbagai kendala teknis baik saat menggunakan Git, SSH, maupun mengelola server hosting. Dokumentasikan langkah-langkah ini dengan rapi, karena akan sangat berguna untuk troubleshooting di masa depan.

 

Add Comment